5 Tips Dalam Mengatur Ritme Pendakian


Mendaki Gunung itu ngga mesti serba cepat atau lambat yang penting selamat bener khann~ hehe Buat kamu yang sering mendaki gunung (Pasti) udah ngga aneh lihat teman Sependakian yang melangkah cepat (Ngebut) dan Lambat (Keong) itu memang dinamika dalam melakukan pendakian yang mengundang keseruan tersendiri.

Pendaki Transformer biasanya disebut-sebut sebagai manusia yang berjalan cepat dalam melalui rute pendakian itu (mereka) terkadang disebut-sebut sebagai suksestor dalam menancapkan frame tenda di tempat istirahat. Pendaki tipe ini sangat berguna khann~

Pendaki Sansskuy biasanya disebut-sebut sebagai manusia yang berjalan lambat dalam melalui rute pendakian itu (mereka) terkadang disebut-sebut sebagai Sultan alias raja yang mesti diperhatikan tingkahnya bilamana terlambat dibelakang kita. Pendaki tipe ini sangat berguna dalam membersihkan Line agar menjamin tidak ada yang ketinggalan kecuali dia sendiri hahaha~

Mendaki Gunung itu seperti membuat cerita karena di dalamnya terdapat suka duka dan konflik yang menghasilkan kesimpulan terhadap pendakian. Mereka yang mendaki lambat atau cepat seringkali memberikan kesan tersendiri dalam cerita pendakian.

Maka dari itu, 5 Tips Ritme Pendakian Yang Harus Kamu Perhatian ini cocok untuk kamu yang ingin mengatur mereka Si Cepat dan Si Lambat dalam membentuk tim dan cerita yang kompak dalam pendakian mu.


1. MENGATUR LANGKAH KAKI SANGAT BERGUNA DALAM PENDAKIAN


Kesabaran kamu dan tim adalah kunci utama dalam mengatur ritme/langkah pendakian yang kamu lakukan karena kejengkelan dalam melakukan pendakian yang terlalu cepat atau lambat sangat menyiksa pikiran kamu bukan?

Cepat atau Lambat yang terpenting perhatikan situasi dan kondisi mereka guyss~ jangan memerintah mereka terlalu cepat atau lambat karena itu membuat mereka merasa tidak dihargai tapi memang disituasi dan kondisi tertentu (Perintah Paksaan) sangat berguna bilamana Si Cepat dan Si Lambat terlalu mementingkan diri sendiri. Disini tugas mu untuk mengingatkan mereka guyss~

Diskusikan terlebih dahulu ketika ingin melakukan pendakian (Sebaiknya) pelajari manajemen perjalan agar anggota tim pendakian mu lebih mengerti tentang maksud baik mu guyss~ Jangan pernah lelah berbagi kebaikan!


2. MELANGKAH SEDIKIT-DIKIT LAMA-LAMA JADI BUKIT


Aku mempunyai prinsip "Melangkah sedikit-dikit lama-lama jadi bukit" itulah prinsip ritme pendakian 'ku selama ini karena aku mempunyai prinsip seperti itu jadi orang-orang seringkali tidak memperhatikan Metode Ritme Pendakian ku. 

Jalan Terus Istirahat Belakang menurut ku ini metode yang memacu motivasi dalam diri karena mereka yang memakai metode ini terbilang bukan termasuk dalam kategori Si Cepat atau Si Lambat karena mereka tidak memikirkan keletihan semata tapi kekompakan tim.

Kalau kamu yang belum memiliki stamina kuat dalam melakukan pendakian itu bukan kesalahan mu tapi ada baiknya sebelum melakukan pendakian---kamu lakukan latihan kecil seperti jogging dan tracking untuk menjaga stamina agar tetap prima dalam pendakian.


3. STABIL DAN KONSISTEN DALAM MENGAMBIL LANGKAH



Terlalu cepat kurang bagus dan terlalu lambat sangat burut begitulah kira-kira yang ada dipikiran tim saat melakukan pendakian karena mereka yang terlalu cepat akan meninggalkan teman-temannya begitupun sebaliknya mereka yang terlalu lambat akan mudah ditinggalkan teman-temannya.

Stabil dan Konsisten dalam mengambil langkah adalah alternatif utama dalam melakukan pendakian karena kamu jangan terlalu melangkah lebar-lebar dan kecil-kecil untuk melalui rute pendakian. Selain tidak baik untuk pertahanan stamina dan ketepatan waktu dalam melakukan pendakian. Kamu juga akan mudah disinggung dan jadi bahan perbincangan yang hangat saat sampai di tempat tujuan.

Sebaik-baiknya usahakan konsisten dalam mengambil langkah agar kamu tidak terlalu risih saat menapaki jalur yang berat-berat. Percaya diri dan komunikasi menjadi penentu kekompakan anggota dalam melakukan pendakian.


4. MEMAKSAKAN DIRI MEMBUAT MU KELELAHAN

Sesuatu yang dipaksakan memang tidak enak tapi lama-lama akan menjadi biasa apalagi mental dan fisik manusia memang harus dipaksakan agar terus berkembang menjadi pribadi yang kuat luar dalam.

Paksakan dengan motivasi adalah cara terbaik dalam mengatur ritme pendakian seperti gunakan jargon "Bentar lagi pos atau bentar lagi puncak" saran ku jangan tanyakan seperti itu saat menemui pendaki yang habis turun dari puncak karena akan kamu temui sebuah harapan palsu hahaha~

Aku memiliki motivasi yang kuat saat melakukan pendakian diantaranya model mind-set yang digunakan adalah "Apabila aku terus melangkah maka tujuan semakin dekat"  begitulah kira-kira model Mindset yang aku gunakan dalam mengatur ritme pendakian.


5. PUNCAK BUKAN TUJUAN UTAMA


Sebetulnya kata-kata ini sudah sangat sering digunakan pendaki bijak dalam mendeklarasikan keberhasilan-nya mencapai puncak. Quotes itu bukan lagi bagian dari sebuah pernyataan semata tapi lebih kepada keyakinan dan motivasi yang kuat.

Puncak segalanya tapi rumah adalah yang utama bagi sebagian orang yang mendambakan naik aman pulang selamat seperti itulah kira-kira pemikiran mereka. Ketika kamu gagal mencapai puncak maka ingatlah "Gunung tidak akan kemana-mana" mereka bisa kamu datangi kembali setelah siap menahlukan ego dalam dirimu.

Justru yang ada dalam pikiran 'ku saat mendaki gunung adalah bagaimanakah cerita perjalanan ini...apakah kelak akan menjadi sebuah cerita canda yang mengundang tawa atau justru kemirisan?

Tidak selamanya mendaki itu nyaman dan aman karena adakalanya kamu dikondisi tertentu menuntut untuk bertindak secara cepat diluar rencana. Itu merupakan risiko pendakian yang harus kamu tanggung bersama anggota lain tapi dengan mengatur segalanya---semoga saja---ketidak-terdugaan mu membuahkan kegagalan semata.

Kesimpulan yang bisa kamu dapatkan setelah membaca artikel ini adalah selain menambah ilmu dan wawasan pendakian (Kamu) juga telah mempelajari sisi kebaikan yang dapat disebarkan ketika ingin melakukan pendakian. Ada baiknya kamu selalu memperhatikan situasi dan kondisi dalam melakukan pendakian terutama sesama anggota pendakian.

No comments:

Powered by Blogger.